Diberdayakan oleh Blogger.
Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala', mempermudah hisab, dan menunda ajal tiba.... Wallahu'alam bishshowab...
RSS

Ama Ku Yang Polos

Selama Aku berada di Taiwan kurang lebih 2 tahun 7 bulan, kegiatan ku setiap pagi setelah Sholat Shubuh adalah langsung bikin sarapan buat Ama (panggilan Nenek dalam bahasa Hokkien). Dan seperti biasanya, Aku menanyakan kepada Ama untuk memilih menu sarapannya. Pagi itu, ia memilih sarapan dengan Burahi Moi (bubur campur ikan teri kecil dalam bahasa Hokkien juga yang pasti...hihihi...).Kupotong-potong sayuran n mengeluarkan toples ikan teri yang masih penuh,karena lum pernah dimasak. Sebulan yang lalu, ikan satu toples ini dibelikan anaknya yang tinggal di Beijing dan pulang ke Taiwan cuma satu-dua kali setahun.

Jika suka pada satu menu makanan, Ama biasanya memakan makanan yang sama. Butuh waktu panjang untuk akhirnya Ama melirik menu baru. Aku, yang kebagian tugas memasakkan, terpaksa bertahan dengan rasa bosan. Tak jarang aku menggerutu (Kaya langka panganan sejene bae...gal dina mangane iku-iku ae ). Jadi, waktu dia memilih “Burahi Moi”(Yang artinya sudah dijelaskan diatas) , dalam hati ku bersorak-sorai (hore! menu baru! akhirnya!).

Dengan penuh semangat aku mulai memasak. Langkah pertama…
#Sediakan bahan-bahannya,seperti;

  • Ikan Teri (secukupnya)
  • Nasi satu mangkok sedang
  • Kol (Kubis)
  • Garam
  • Penyedap Rasa

#Cara Memasak:
     Nyalakan kompor (ya iya lah...kalo ga dinyalain gimana mau masak...!!!), tuang air kedalam panci lalu rebus hingga mendidih kemudian masukkan sayuran yang sudah diiris-iris dan ikan Teri.Masak hingga sayuran lunak (maklum Ama Q ga ada giginya,jadi harus bener-bener lembek) lalu masukkan dua butir telur (Upsss..telur didaftar bahan-bahan lum tercantum ya tadi...tulis sendiri aja ya repot nih..).Kemudian masukkan Nasi dan tambahkan garam serta bumbu penyedap rasa..diamkan sebentar lalu angkat.Beres dech tuh Burahi Moi...
Setelah menyelesaikan masakanku, Aku pun langsung membawa hasil jirih payahku itu untuk dikasihkan kepada Ama dan menyuapinya....suapan pertama oke-oke saja...namun pada suapan yang kedua masalahpun timbul. Ku lihat raut wajah Ama begitu aneh , lantas aku pun bertanya sama Ama "Ancua..Ho Ciak Bo...????" (yang artinya kurang lebih begini "Gimana....enak engga...???"). Lalu Ama pun menjawab "kanna kuai-kuai"(dan mungkin katanya.."kaya ada yang aneh") .Enggak percaya dengan Indra pengecap Ama , Aku pun menyicipi menu hasil masakanku tadi. Dan..Glegek....dalam hatiku berkata (Nih masakan apa ya...kok manis...??????). Ama pun bertanya kepada ku "Ancua...Kuai-kuai ho..Ti..Ti..????" (Yang katanya lagi..."Gimana...aneh ya...kok manis...????"). Aku bilang sama Ama "Wa Cu e Burahi Moi Punlai to Ti a...ka palang bokang..." (Artinya " Burahi  yang Aku masak emang sengaja dimanisin kok...biar beda sama orang lain"...duh bahasa Q bener ga sich...???maklum ga terlalu bisa Hokkien..hehe...). Lalu Ama pun percaya dengan omongan manisku...hahahahha...dan menghabiskannya. Maafkan Aku Ama...masakan Burahi Moi yang kamu inginkan dipagi ini berubah jadi ga karuan...gara-gara salah memasukkan gula yang dikira bumbu penyedap...(soalnya botol dari kedua-duanya sama sich....hehehe...).


Dari kejadian tadi pagiku itu Aku cuma mau berpesan sama teman-teman yang membaca catatanku ini , Jangan pernah ngelamun kalo lagi bertugas...OK...!!! kalau tidak nanti takut pekerjaan yang kita kerjakan bisa terbengkalai dan ancur-ancuran hasilnya..hehe..^_^
Inilah foto burahi moy yang aku masak..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Harta Karun Yang Ada Di Ingatan Saya

Kalau sudah masuk bulan Januari cuaca jadi dingin, ini mengingatkan saia pada masa-masa sewaktu kecil. musim penghujan musimnya hujan-hujanan dan mandi-mandian di sungai...(wew...anak cewek mandi di sungai...^_^). Semakin hujan deras maka semakin senang hati waktu itu, karena jika hujan deras maka sungai akan ja Bah....dan otomatis semakin seru untuk kita-kita yang mandi di sungai berenang ria...(padahal ga bisa renang).



Tapi ada suatu hari dimana saia sedang mandi-mandian disungai, saia dikagetkan dengan jeweran telinga dari seorang yang bertubuh tinggi dengan membawa satu ikat sapu lidi, beliau adalah bapak saia. Saia dibawanya pulang lalu tidak sampai situ, karena sesampainya dirumah si Esyin kecil diikat didalam karung dan diasingkan didalam gudang kosong....Hidup saia terasa gelap dan berakhir saya teriak ga ada yang dengar..untungnya sang Ummi penolong menemukan saia yang disangkanya kucing lagi kelaparan..hahhahaa...(tega sekali). Lalu sang Bapak pun dimarahin oleh sang Ummi, untuk menenangkan saia dari trauma Ummi memasakkan masakan yang sungguh membuat saia tak akan lupa dengan makanan itu. Masakan tumis kacang panjang dikasih kluwi muda (istilah nasional saya sungguh ga tau) lalu dimasak kuning dikasih telur puyuh, Wuiihhh...mantab..!!!!!!!!





Sepanjang perjalanan hidup saia waktu kecil sungguh mengagumkan, bukan karena hidup dengan mewah tapi karena ketidakmewahan itulah hidup saia menjadi banyak memori yang sangat tidak bisa saia lupakan. Misalnya saja soal permainan-permainan waktu kecil, yang masih terus saya mainkan bahkan sampai SMP, yakni: main “BP-BPan”. Jujur, saya tidak tahu apakah istilah itu universal atau sebetulnya hanya istilah intern yang hanya berlaku di lingkup keluarga saya saja. Yang saya maksudkan adalah, permainan menggunakan kertas berbentuk orang perempuan dan laki-laki komplit dengan baju dan pernak-pernik lainnya yang dijual oleh banyak pedagang dan kita mainkan orang-orangan tersebut layaknya kehidupan manusia sehari-hari.



Waktu saia kecil, orang tua kami jarang sekali membelikan mainan. Mainan adalah benda mahal dan amat sangat langka dalam hidup saya saat itu. Karena itulah, kami (saia dan adik-adik saia) membeli mainan yang hanya dijual dengan harga Rp 100 tersebut. Dan mungkin karena sangat tenar waktu itu.



Saya ingat, kakak-kakak sepupu saia sering memotong-motong tumbuh-tumbuhan taw rumput menjadi aneka makanan, dan kami main ‘pasar-pasaran’. Pada satu masa, kami juga bermain Slodoran, yang cara mainnya dibagi menjadi dua regu.Regu 1 bagian menjaga disetiap garis untuk menghadang lawan yang lewat, dan satu regu lagi yang main. Namun dari semua permainan-permainan tadii itu, Slodoran lah yang bertahan paling lama.





Masa-masa itu begitu berharga, seperti harta karun yang terus tersimpan dalam ingatan saia. Dan membuat mata saya menjadi terlatih untuk mengamati hal remeh, hal mungil, hal kecil. Didukung oleh keterbatasan seorang anak yang baru mampu mengeksplorasi lingkungan dengan berjalan kaki, saya pun menemukan aneka keajaiban dalam hal-hal yang biasa. Hal-hal yang niscaya luput dari seorang dewasa yang mengamati dunia dari jendela mobil dengan kecepatan laju sekian tenaga kuda.





Saia kangen dengan masa-masa itu...........Apa yang ada dalam ingatan Teman-teman semua tentang memori dimasa kecil...???????

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS